My 7th journey : Stress day sang calon pengantin

Postingan sebelumnya : My 6th Journey



Ceritanya hari ini stress-ku mulai mendidih. Hasil kolaborasi dari nyiapin nikahan sendiri, tiap weekend (iya tiap weekend) selalu pulang Jakarta - Bandung. Anggota PJKA sejatilah....Pulang Jumat, Kerja Ahad.

Cape iyah, muntah terus tiap naik travel iyah, mual iyah, muak iya, marah iya. Dan walau per 1 Juli 2015 saya udah kerja di Bandung.... Tapi stress dan capenya luarrrr biasa. Ya iya luar biasa....berangkat kerja jam 6 teng pagi, belum nyiapin sahur, belum malam masak, bergadang nge-print-in stiker undangan, siangnya curi-curi waktu untuk ngudar-ngider ke catering-lah, ke dekorlah, tek-tokan sama vendor lain (WO, gedung, hantaran, musik, dll dsb), ditambah stres di jalan-lah, pulangnya belum tarawih, ngurus rumah, bersih-bersih rumah..... Dan terangkum dalam 1 kalimat yang muncul di batin dan bikin ingin teriak sambil nangis: "Mamaaaa.....Ini ya anak bungsu Mama  nyiapin nikahan sampe sendirian. Stressss!!"

EMANG BENER yang namanya calon pengantin banyaaaaaaakkkk banget cobaannya. Bisa dari keluarga mertua, dari pasangan, dari orang ketiga, dan banyak hal. Dan dari semua itu, semua cobaan calon pengantin yang konon memang selalu 'ada cobaan' itu, saat ditelaah lagi semua cobaannya jatuh ke saya. Bukan jatuh ke calon suami. Kenapa? Yahhh memang mungkin Allah mau ngasih saya cobaan yang maha double dahsyat lagi, selain cobaan maha dahsyat sebelumnya seperti : nggak punya Mama itu nyesek, jadi suster itu bikin nangis 4 tahun tiap malem, kerjaan itu selalu di bully, dan lain-lain segala rupa. 

Dan si konon itu lagi, cobaan orang yang mau menikah itu banyak macamnya. Dan semakin banyak ujian dan cobaan yang ditaruh di bahu pengantin wanita, konon katanya nanti yang bisa nge-handle urusan rumah tangga kelak adalah Ibu rumah tangga. Karena sudah banyak diasah mentalnya.

Lanjut ke hari ini. Pulang kerja dengan lelah yang amat sangat, badan otak pikiran jiwa raga sanubari lubuk hati, ya sudah tanpa pikir panjang, saat sudah sampai depan gerbang kantor, langsung asal naik angkutan umum entah jurusan apa. Di ujung akhir naik-turun angkot, sampai jualah saya terdampar di sekitaran pasteur. Liat kanan-kiri, nggak direncanakan...yasudah akhirnya untuk pertama kalinya dalam tahun 2015 saya injakkan kaki saya lagi ke salon. Dan kali ini salon dadakannya di Anata salon - Surya sumantri.

Saya nggak tahu harus potong rambut dengan gaya apa. Serahkan semua pokoknya ke Mas-mas salon. So, terpilihlah model layer berponi. Sumpah hasil potongannya ituuuuu..... "uwowwww saya cantikkkkkkkkk bangettttt". Cocok banget sama hairstylish-nya. Namanya Pak Budi. Lain kali kalo mau kece, harus potong rambutnya sama dia.

Dan setelah merasa cantik. Awalnya mau pulang, liat receh di saku celana, otomatis liat kuku yang udah sangat amat buntet tak cantik. Ya sudahlah akhirnya harus lebih dini menjadwalkan kedatangan untuk meni-pedi hari ini. 

Ok deh cyin... Jadiiiii besok sabtu saya bangun tidur udah cantik. At least kelelahan dan stress yang dirasa sedikit menurun karena ke salon dan ke perawatan kuku.hohoo..

Happy weekend all. Semoga weekend ini bisa istirahat dan Lana-nya bisa happy sejenak.amin.

Next story : My 8th Journey

0 Comments

Hi there, thanks so much for taking the time to comment.
If you have a question, I will respond as soon as I can.

Dont be afraid to shoot me an email! If you have a blog, I will pop on by :)