PENGALAMAN SPIRITUAL : ALLAH SEBAIK-BAIK PERENCANA


Bismillahirahmanir'rahim.

Akhirnya masuk juga bulan Mei 2018. Bulan di mana bagi saya sangat ditunggu-tunggu, yaitu menjelang Bulan Ramadhan. Dan di samping itu, ada beberapa hal membahagiakan yang Allah beri pada saya dan suami di bulan penuh berkah ini. alhamdulillah.

Kalau dilihat-lihat memang beberapa minggu ke belakang, semangat saya menulis di blog kesayangan sedang menurun, walau sebenarnya ide-ide postingan yang ingin dituangkan sudah berbaris rapih di noted HP. Karena di bulan April kemarin, saya mengawali bulan dengan liburan bersama suami, melepas penat suami dengan pekerjaannya sekalian dia menyambut tempat kerjanya yang baru.

Dan hari ini sebenarnya adalah hari ke-5 suami baru saja masuk kerja di tempat kerja barunya. Perusahaan baru yang membuatnya senang, bangga terutama terlihat senyum sumringahnya, terlihat beban besar di pundaknya seperti terbang menguap dan digantikan dengan pelangi-pelangi alangkah indahmu.hehehe.... alhamdulilah.

Dan lucunya lagi, walau hari ini terhitung baru hari ke-5 suami bekerja di perusahaan baru, hari ini pun ia sudah diberi tugas negara (dinas) oleh kantornya hehehe... Dan nggak tanggung-tanggung, alhamdulillah tugas dinasnya dikirim ke Pulau Dewata. Jadinya, di hari ini, di kala suami sibuk ngurusin kerjaan, sang istri yang mempesona ini ditinggalin sendirian untuk menikmati me time di akhir pekan. Memang sih, sempat sebel juga karena weekend quality time kami kali ini sedikit diganggu dengan pekerjaannya. Makanya malam ini saya sempatkan buka-buka laptop menengok blog tercinta sembari mengisi waktu.

Tapi setelah dipikir-pikir dan mengenang perjalanan & perjuangan rumah tangga kami di 3 tahun ke belakang, alhamdulillah ya Rabb, sekarang banyak sekali nikmat yang kami dapatkan dari Allah. 
Memang benar ya apa kata orang diluaran sana, "Sehabis hujan, Terbitlah pelangi".




Allah Maha Baik.
Kalau diruntut, rezeki yang di dapat kami sejak bulan Ramadhan setahun kemarin, cara datangnya pun bisa dibilang ajaib. Yaitu rezekinya selalu datang AMAT SANGAT TEPAT saat kami membutuhkan pertolongan dari Allah SWT. 

Dengan kata lain, di saat Allah beri kami ujian (cobaan) ; di saat hati saya & suami dilanda deg-deg-an dengan terngiang kalimat di kepala kami berdua, "cobaan apalagi ini ya Allah yang datang pada kami?"
Ternyata yang kami perlukaan saat itu hanya cukup bersabar saja kurang dari sebulan.
Dengan sekejap Allah beri jalan keluar yang mudah maupun rezeki yang datangnya (tidak pernah secuil pun) kami duga sebelumnya.
Entah semua hal baik, kebaikan dan rezeki ini kami dapatkan dari sumber yang mana, karena banyak hal yang bisa terjadi.
Dari doa, sedekah, maupun mungkin, buah manis dari hidup prihatin yang kami jalankan 2 tahun sebelumnya, dari doa-doa para kucing yang kami beri makan dengan ikhlas, dari orang-orang asing yang kami temui di jalan, atau mungkin juga dari rasa syukur kami pada Allah dalam keadaan apapun yang menimpa kami.
Karena saya haqul-yakin, "Jika kita bersyukur, maka Allah akan tambahkan nikmat syukurnya".

Dan perjalanan rumah-tangga kami di 3 tahun berjalan ini, sudah cukup banyak memberi saya banyak sekali pelajaran yang berharga. Tidak melulu hal-hal yang bahagia, cukup banyak kesedihan, rasa prihatin dan elusan dada serta airmata yang saya dan suami jalani hingga akhirnya kami bisa sampai ke titik berkah saat ini.

Tidak banyak yang tahu. Saat Allah memberi kami ujian dan cobaan bertubi-tubi, berbulan-bulan lamanya, rasanya hanya sajadah-lah yang menjadi teman baik kami. Di kala saya benar-benar harus bekerja sampai tulang di banting-banting (geret-geret, angkat-angkat kardus material ratusan kilogram setiap hari tanpa bantuan hingga pendarahan hikssss....), berjibaku dengan rasanya direndahkan orang-orang sekitar yang memandang rendah pekerjaan saya, ditambah bertepatan suami juga mendapat ujiannya sendiri. Membuat kami sempat sama-sama merenungkan diri dan lebih mendekatkan diri pada Allah.

Dan sekali lagi, ternyata benar, Allah itu Dekat dengan hamba-Nya yang mendekat kepada Allah. Dan saya pribadi semakin yakin, bahwa Allah sesuai prasangka (baik) hamba-Nya.


Lesson learned in (my) Life :
Menyerahkan segala sesuatu kepada Allah, kepasrahan diri kepada-Nya, ridha dengan ketetapan-Nya, berprasangka baik (husnudzan) kepada-Nya, dan menunggu jalan keluar yang diberikam-Nya adalah buah-buah iman yang paling utama dan sifat kaum mukmin yang mulia.
Ketika seorang hamba telah dapat meyakini balasan yang baik dan menyandarkan seluruh hidupnya kepada Allah SWT, maka ia (Insya Allah) denngan ridho Allah akan mendapatkan pertolongan dari Allah tanpa ia duga sedikit pun.
Dari Abu Hurairah radhiallahu' anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,  
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً  (رواه البخاري، رقم  7405 ومسلم ، رقم 2675 )
“Allah Ta’ala berfirman, 'Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari."
(HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675).

0 Comments

Hi there, thanks so much for taking the time to comment.
If you have a question, I will respond as soon as I can.

Dont be afraid to shoot me an email! If you have a blog, I will pop on by :)